Facebook Fans

Sabtu, 26 Maret 2011

Cara Mengetahui Potensi Diri dari Sidik Jari

Tahukah Anda bahwa potensi atau bakat alami seseorang dapat dilihat dari pola sidik jari?
Dalam ilmu Dermatoglyphics (ilmu yang mempelajari tentang analisa pola sidik jari) yang diawali oleh Guard Bidloo pada tahun 1685, menemukan bahwa sejak usia kandungan 13 minggu, pola sidik jari manusia telah terbentuk dan akan lengkap di usia 24 minggu. Dalam kenyataannya, pola sidik jari manusia tidak ada yang sama dan kemungkinan kesamaannya adalah 1 : 64.000.000.000
Secara genetis, sidik jari bersifat menetap dan spesifik pada proses perkembangan susunan syaraf pusat, sehingga memiliki korelasi yang menentukan struktur otak yang dominan yang kemudian diinterpretasikan secara psikologi untuk mengetahui kecenderungan Bakat, Kecerdasan, Karakter, Motivasi, Tekanan, Tingkat Kestabilan Diri, dan Gaya yang meliputi Gaya Belajar, Gaya Berfikir dan Gaya Bekerja secara genetis.

Pola sidik jari yang terbentuk sejak dalam kandungan ditentukan oleh DNA khusus, dimana pembentukan pola sidik jari itu berkaitan berkaitan dengan pembentukan / perkembangan otak dalam kandungan. Oleh sebab itu system kerja otak kita dapat kita ketahui dari 10 jari tangan kita melalui analisa sidik jari. Inilah kesepuluh jari tangan yang mewakili system kerja otak kita:
Hubungan antara sidik jari dan sistem kerja otak
1.  Jempol Kanan (The System Developer)
Pada dasarnya seseorang memiliki potensi atau bakat untuk menjadi seseorang yang merancang system yang ada pada sebuah organisasi atau instansi baik kecil maupun besar.
2.   Jempol Kiri (The Relation Developer)
Menunjukkan bahwa seseorang tersebut memiliki potensi sebagai mediator dalam berbagai hal baik formal maupun informal karena sifatnya yang mudah untuk beradaptasi sehingga mudah sekali membaur dengan masyarakat dan lingkungan yang baru, misalnya; konselor / terapis, humas (Public Relation), trainer, dan sebagainya.
3.  Telunjuk Kanan (The Initiative Solver)
Menunjukkan jika seseorang tersebut memiliki potensi untuk menjadi seseorang yang berperan sebagai ilmuwan sesuai dengan profesi yang ditekuni. Misalnya jika orang tersebut adalah seorang dokter, maka dia yang akan melakukan riset. Contoh lainnya adalah pengamat ekonomi, pengamat politik, pengamat sejarah, dan sebagainya.
4.   Telunjuk Kiri (The Innovative Solver)
Jari kiri mewakili system kerja otak kanan yang berhubungan dengan daya kreatifitas. Maka jari telunjuk kiri menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi sebagai pencetus gagasan atau ide kreatif sesuai dengan profesi yang ditekuni, misalnya arsitek, designer, komposer, sutradara, dll.  
5.   Jari Tengah Kanan (The Technical Actuator)
Jari ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi untuk berperan aktif sebagai pihak yang menjalankan system yang sudah dibentuk, misalnya; seseorang yang bekerja di bagian operasional yang menjalankan system suatu perusahaan, teknisi mesin, masinis, pilot, dll.
6.   Jari Tengah Kiri (The Artistic Actuator)
Menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi untuk menjalankan aktifitas yang berhubungan dengan bidang seni dan membutuhkan keluwesan tubuh dan keindahan, misalnya; atlet beladiri, penari, koreografer, seniman, pelukis, dan jika dia adalah seorang dokter maka dokter yang membutuhkan keluwesan gerakan seperti dokter gigi, dokter bedah dan dokter kecantikan.
7.   Jari Manis Kanan (The Structural Communicator)
Menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi untuk berperan sebagai pihak yang menyampaikan informasi baik lisan maupun tulisan secara terstruktur, misalnya, reporter, wartawan, juru bicara, jurnalis, editor, dan sebagainya.
8.   Jari Manis Kiri (The Creative Communicator)
Jari ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi untuk berperan sebagai pihak yang menyampaikan informasi dengan cara yang kreatif dan imajinatif, misalnya; web designer, musisi, marketing, presenter, dan sebagainya.
9.   Kelingking Kanan (The Trendsetter Observer)
Menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi untuk berperan sebagai pengamat tren / inovasi yang ada di lingkungan, misalnya; marketing intelligence yang mencari informasi perkembangan produk pesaing, pengamat fashion, R & D, dan sebagainya.
10.Kelingking Kiri (The Phenomenal-Trend Observer)
Menunjukkan bahwa seseorang memiliki potensi untuk berperan sebagai pengamat fenomena atau kejadian alam yang terjadi di lingkungan, misalnya; ahli geologi, ahli sosiologi, ahli antropologi, pengamat sosial dan budaya, pemerhati kesehatan masyarakat, ahli meteorology, dan sebagainya.

Analisa sidik jari memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan dengan metode pengukuran lainnya. Sehingga aplikasi penggunaan ilmu analisa sidik jari dalam kehidupan sangatlah luas dan salah satunya adalah pada proses identifikasi forensik dan keamanan.

Analisa sidik jari sangatlah membantu para orang tua untuk membimbing belajar sang anak dan memilih kurikulum belajar yang tepat berdasarkan talenta genetic dan learning style yang dimiliki sang buah hati. Dengan mengetahui potensi dalam hal kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sang anak, orang tua dapat membantu anak untuk menajamkan ketrampilan dan bakat khusus yang dimilikinya, mengembangkan sirkuit neurologis anak agar dapat berkembang secara sempurna sejak dini, serta memberikan gambaran untuk menentukan masa depan anak secara lebih pasti dalam hal pendidikan yang efektif dan karier yang potensional untuk ditekuni.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites